Kamis, 12 Februari 2015

Kota Tua (Jakarta), the Architecture Heritage from Netherland

Museum Fatahillah di Kawasan Kota Tua Jakarta
Sumber Foto: http://www.initempatwisata.com/mediafiles/2014/09/Wisata-Kota-Tua-Jakarta.jpg

Tahun 1916, VOC menghancurkan Jayakarta dan membangun kota baru bernama Batavia untuk menghormatiBatavieren, leluhur bangsa Belanda. Kota ini berpusat di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini Lapangan Fatahillah.

Penduduk Batavia disebut "Batavianen", kemudian dikenal sebagai suku "Betawi", terdiri dari keturunan dari berbagai etnis yang menghuni Batavia.
Kota Batavia dirancang dengan gaya Belanda Eropa lengkap dengan benteng (Kasteel Batavia), dinding kota dan kanal.
Batavia kemudian menjadi kantor pusat VOC dan pusat administratif Hindia Timur Belanda.

Tahun 1942, selama pendudukan Jepang, Batavia berganti nama menjadi Jakarta dan masih berperan sebagai ibu kota Indonesia sampai sekarang.
Kota Tua Jakarta dikenal juga dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia). Wilayah ini dijuluki sebagai “Permata Asia” dan “Ratu dari Timur” pada abad ke-16 oleh peyar Eropa karena dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.
Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekrit yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.

Di kawasan Kota Tua Jakarta terdapat banyak museum yang bisa kunjungi. Ada lima museum keren yang patut kita kunjungi ketika menginjakkan kaki di kawasan kota tua yaitu Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Indonesia.

Dari berbagai sumber
Oleh: Wulan | @S_Wulandarii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung