Ngetrip anti-mainstream ke tempat-tempat indah di bumi pertiwi sambil menelisik kekayaan budayanya
Rabu, 04 Maret 2015
Mau Berwisata Budaya? Incar 5 Tempat Ini...
Warga melintas di depan Masjid Kasepuhan Cirebon, Rabu (6/7/2011). Masjid bersejarah ini dibangun seiring dengan didirikannya Keraton Kasepuhan Cirebon tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II yang merupakan cicit Sunan Gunung Jati.
KOMPAS.com - Indonesia tak sekadar pantai yang cantik dan laut biru. Semua orang tentu tahu beragamnya budaya di Indonesia. Sayangnya, tak banyak turis domestik yang berusaha menjelajahi sisi budaya dari destinasi di Indonesia yang dikunjungi.
Jadi, bagaimana jika inilah saatnya Anda mencoba berwisata budaya. Bingung memulai dari mana, coba mampir ke tempat-tempat ini saat berkunjung ke suatu destinasi wisata di Indonesia.
Tempat ibadah. Hampir di sebagian besar daerah di Indonesia mengalami proses akulturasi antara agama dan kepercayaan serta budaya setempat. Anda bisa mengunjungi tempat ibadah untuk mengenal lebih dalam proses akulturasi tersebut.
Ambil contoh Masjid Menara Kudus di Kudus, masjid menempati bangunan yang berdampingan dengan candi. Atau, di Bali beberapa gereja berbentuk gapura khas Bali.
Desa adat. Desa adat menjadi tempat yang tepat untuk mengenal lebih dalam budaya dan kehidupan penduduk setempat. Rumah-rumahnya pun masih berarsitektur tradisional. Pun pakaian sampai barang-barang yang dipakai sehari-hari.
Beginilah suasana Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, merupakan salah satu obyek wisata alam pedesaan andalan Bali. Desa ini memiliki keunikan, seperti keseragaman angkul-angkul (pintu masuk pekarangan rumah).
Berinteraksilah langsung dengan penduduk setempat untuk mengetahui secara langsung kehidupan mereka. Beberapa desa adat seperti Kampung Naga di Tasikmalaya, Kampung Tarung di Sumba Barat, Desa Terunyan di Bali, dan sebagainya.
Museum. Setiap provinsi memiliki museum budaya. Di dalam museum terdapat koleksi-koleksi yang memaparkan kebudayaan penduduk setempat. Koleksi yang dipajang memberikan informasi bagi pengunjung mulai dari tradisi lahir, kehidupan sehari-hari sampai kematian.
Beberapa provinsi memunculkan banyak koleksi suku-suku yang mendiami provinsi tersebut. Museum budaya seharusnya menjadi agenda pertama saat mengunjungi suatu destinasi. Sebab, museum ini ibarat peta wisata yang mengambarkan kehidupan suku yang menempati daerah tersebut.
Tempat Festival. Setiap daerah biasanya memiliki area khusus tempat penyelenggaraan suatu festival. Anda harus pintar-pintar mengetahui agenda suatu acara budaya.
Festival Danau Sentani di Papua.
Biasanya suatu festival diselenggarakan di alun-alun, lapangan luas, atau latar alam . Misalnya Festival Danau Sentani bertempat di Danau Sentani. Festival Pasola bertempat di lapangan luas di Sumba Barat.
Pusat kerajinan tangan dan sanggar. Datangi tempat-tempat pembuatan kerajinan tangan. Para pengrajin ini merupakan pewaris tradisi turun temurun. Tempat pembuatan kerajinan tangan yang umum ada di Indonesia adalah kerajinan tenun, batik, tanah liat, kayu, dan sebagainya.
Anak-anak berlatih menari di sanggar tari di Kampung Betawi Situ Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2013). Kampung Situ Babakan merupakan salah satu kampung betawi yang masih bertahan di Jakarta. Di kawasan yang juga menjadi obyek wisata budaya ini masih dapat ditemukan rumah adat betawi, pembuat dodol dan bir pletok.
Anda bisa belajar filosofi dari setiap kerajinan tangan yang dibuat. Mulai dari teknik sampai motif. Misalnya Desa Bonde di Majene, Sulawesi Barat, tempat pembuatan tenun Mandar. Atau, melihat kerajinan sasak di Desa Sasak, NTB.
Sanggar tari dan musik juga bisa menjadi tempat untuk mengenal kesenian tradisional setempat. Lebih baik lagi jika Anda ikut belajar tarian atau alat musik. Sebagai contoh adalah Saung Angklung Mang Udjo di Bandung.
Sumber KOMPAS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar